Jadi, Kita Ini Mau Jadi Muslim yang Seperti Apa Sih?
Saat itu, Microsoft menyematkan gelar bahwa netizen Indonesia adalah netizen paling tidak sopan se-Asia Tenggara. Luar biasanya, netizen kita langsung membuktikan gelar tersebut dengan menyerbu kolom komentar media sosial Microsoft.
![](https://literasiislam.com/wp-content/uploads/2023/12/image-53-1024x474.png)
Kekuatan masyarakat kita memang terletak pada komentar pedasnya. Namun, kekuatan ini sebenarnya mencerminkan kelemahan besar.
BAHWA KITA, ADALAH BANGSA YANG MUDAH TERPROVOKASI, TERSULUT EMOSI, DAN MINIM KECERDASAN LITERASI
![](https://literasiislam.com/wp-content/uploads/2023/12/image-54-1024x367.png)
Jangankan yang dewasa atau yang diharapkan intelektualitasnya seperti mahasiswa. Di kalangan siswa saja, nilai literasi PISA kita pada 2022 yang lalu, mencatatkan hasil terburuknya sepanjang sejarah.
![](https://literasiislam.com/wp-content/uploads/2023/12/image-55-1024x824.png)
Notes: PISA adalah Programme for International Student Assessment, yakni penilaian atas sejauh mana siswa usia 15 tahun (yang telah/hampir menyelesaikan pendidikan dasarnya) menguasai keterampilan dan pengetahuan yang penting bagi mereka untuk berpartisipasi penuh dalam masyarakat modern. Mencakup keterampilan membaca, matematika, dan sains
SAME VIBES, SAME ENERGY
![](https://literasiislam.com/wp-content/uploads/2023/12/image-56-1024x1003.png)
JADI, KITA INI MAU JADI MUSLIM YANG SEPERTI APA SIH?
Mirisnya, Muslim di negeri kita terlihat jauh dari kata intelek
Padahal jika kita menengok kondisi generasi Shalahuddin yang mampu membebaskan Yerusalem, generasi mereka ternyata dimulai dari suatu gerakan intelektual
Apa maksudnya? Bagaimana penjabaran kondisi generasi Shalahuddin tersebut?
KLI membahasnya lebih lanjut dalam “KLI Premium Online Class #3. Intellectual Intifada: Model Gerakan Umat Islam untuk Membebaskan Palestina”
Sumber dan Rekomendasi Bacaan
Komentar netizen Indonesia terhadap media sosial Microsoft https://www.instagram.com/p/CLZ1V5HJXmO/?igsh=ZTlyZHlxcmo1ejZr
Skor PISA 2022 https://www.kompas.id/baca/opini/2023/12/10/pisa-2022-dan-refleksi-pendidikan-indonesia