BudayaPemikiran

Misteri Di Pengajian Anak Muda Hijrah

Share the idea

Per tanggal 21 Januari 2021 yang lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data terbaru hasil sensus penduduk per September 2020.

Dengan total 270,20 juta jiwa, terdapat 50.58% penduduk laki-laki dan 49.42% perempuan di Indonesia.

Uniknya, warga negara berpenduduk muslim terbanyak ini didominasi oleh anak-anak muda, yaitu generasi milenial (lahir 1981-1996) dan generasi Z (lahir 1997-2012) dengan 25.87% dan 27.94%. Artinya, populasi mereka mencakup 53.81%, lebih dari setengah total penduduk Indonesia.

Dengan jumlah laki-laki yang ternyata masih lebih banyak, tentu saja kita bertanya-tanya. Mengapa di lingkungan pengajian, khususnya pengajian anak muda, kita seringkali menemukan bahwa jumlah peserta perempuan itu lebih membludak?

Bahkan tidak hanya lebih banyak. Peserta perempuan, ternyata mereka jugalah yang lebih antusias, lebih rapi, lebih disiplin, dan lebih rajin mencatat.

Tentu saja, ini adalah penilaian yang sangat subyektif. Bisa jadi, kondisi serupa tidak kita temui pada tempat, jenis, atau komunitas pengajian yang berbeda.

Tapi, agaknya kita harus akui, bahwa fenomena ini ada. Bukan hanya ada, tak berlebihan kiranya jika dikatakan bahwa ini adalah sebuah fenomena umum!

Maka jangan heran, jika di kalangan “akhy-akhy” sering muncul anekdot: bahwa tanda kiamat sudah tiba.

Tak lain dan tak bukan, adalah karena jumlah perempuan selalu terlihat lebih banyak. Padahal, data menunjukkan sebaliknya!

Memangnya kenapa kalau perempuan jumlahnya lebih banyak, lebih rapi, lebih disiplin, lebih rajin mencatat, dan lebih lebih lainnya di acara pengajian?

Bukankah bagus kalau perempuan punya kesadaran menuntut ilmu?

Memangnya “akhy-akhy” itu takut kalau “ukhty-ukhty” berpendidikan itu menjelma menjadi gerombolan aktivis SJW radikal dan menggulingkan supremasi laki-laki??

Hei hei, bukan itu masalahnya! Kalian perlu ingat, bahwa dalam Islam, makhluk yang kita sebut laki-laki ini, telah diserahkan tugas sebagai kepala keluarga! Bagaimana ceritanya, kalau sang pemimpin ternyata lebih bodoh dari yang dipimpin?? Memangnya kalian rela kalau dipimpin oleh pemimpin yang planga-plongo??

Apalagi, umat Islam itu masih punya satu utang besar. Membebaskan Roma!! Bagaimana ceritanya para calon pembebas Roma ini, adalah orang-orang yang datang kajian cuman kalau bahas korea, manga, dan cinta!?

Fenomena ini tentu menimbulkan pertanyaan di tengah-tengah kita. Kenapa bisa terjadi?

Inilah yang masih menjadi misteri, khususnya di pengajian anak-anak muda hijrah.[]

Share the idea

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *