Senandung Kebodohan
Aku sudah tahu sejak waktu pembicaraan, dan aku tetap di sini.
Aku tetap di sini sampai waktunya tiba.
Tidak azali bagi wujudku yang fana.
Aku berkelana dari hari ke hari, kudengar senandung kebodohan.
Melayang mengarungi penglihatan, pendengaran, hingga pemahaman.
Tetapi di sini, Aku tawanan dari beragam kebodohan.
Aku mendengar ajaran Islam.
Aku menyimak hikmah para nabi.
Di dalam secangkir kopi hitam
aku duduk bersama para pengabdi penciptanya.
Tapi di sini, Aku terkurung kebodohan.
Aku ada di podium, senandung kebodohan mendelikkanku.
Aku ada di dunia maya, senandung kebodohan memenjarakanku.
Aku ada di panggung tabligh, senandung kebodohan mengkriminalisasikanku.
Aku menyaksikan kemegahan revolusi industri 4.0.
Kupelajari kemegahan Mesir Kuno.
Aku cermati keperkasaan Romawi Raya.
Tapi kesombongan dan kebodohan
Meluluhlantakan segalanya !
Aku coba bercakap pada ahli,
Tapi ahli terkurung oleh kebodohan.
Aku coba bercakap pada aktivis,
Tapi aktivis terkurung oleh kesombongan.
Aku masih saja mencari kebenaran sejati.
Aku sudah tahu sejak waktu pembicaraan, dan aku tetap di sini.
Aku tetap di sini sampai waktunya tiba.
Tidak azali bagi wujudku yang fana.
Mencari kebenaran yang tertutupi senandung kebodohan.