SejarahTeknologi

Siapakah Sebenarnya Penemu Pertama Vaksin?

Share the idea

Sejarah perkembangan vaksin memang tak dapat dilepaskan dari perkembangan imunologi. Sejarah keduanya saling berkaitan, bagaikan dua sisi mata uang. Periode ini diawali ketika mewabahnya penyakit Smallpox (cacar). Menurut CDC (2016) (Centers for Disease Control and Prevention – Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) dalam artikelnya “History of Smallpox”, asal-usul dari penyakit ini tidak dapat diketahui secara pasti.

Cacar diperkirakan berasal dari kekaisaran Mesir sekitar abad ke-3 SM, hal ini didasarkan pada keberadaan ruam (peradangan dan perubahan warna pada kulit) menyerupai cacar pada tiga mumi di sana. Sumber lain menyebutkan secara tertulis penyakit yang serupa dengan cacar muncul di Tiongkok pada abad ke-4 Masehi, kemudian di India pada abad ke-7, dan Asia Kecil pada abad ke-10.

Menurut CDC (2016), pada abad ke-6 penyebarannya meningkat di Tiongkok dan Korea yang kemudian tersebar hingga Jepang; Abad ke-7 penyakit cacar ini mulai menyebar akibat ekspansi Arab (masa Kekhilafahan) ke Afrika, Spanyol, dan Portugal; Abad ke-11 penyebaran penyakit ini dibawa oleh para ksatria Perang Salib; Abad ke-15, Portugis ‘membawa’ penyakit ini ke Afrika Barat; Abad ke-16, Kolonialisasi Eropa dan para budak Afrika menyebarkannya ke Kepulauan Karibia dan Selatan Amerika; Abad ke-17 masih oleh Kolonialisasi Eropa membawa penyakit ini ke dataran utara Amerika, dan pada Abad ke-18, ekspansi Inggris di dunia membawa penyakit ini ke daratan Australia.

Penyakit ini akhirnya mewabah di dunia dan membentuk sebuah sejarah baru bagi manusia. Cacar telah menjadi endemik, isu internasional, sekaligus menjadi ‘momok’ yang menakutkan kala itu. Sangat menular, dengan cara yang sangat mudah. Penularan lewat cairan cacar menyebabkannya cepat menginfeksi orang-orang yang dekat dan memiliki kontak dengan orang yang terinfeksi.

Menurut Hong (2014) dalam artikelnya, “An Historical Examination of Smallpox Vaccinations: Past and Present Immunization Challenges” dikabarkan bahwa cacar telah menelan jutaan nyawa selama lebih dari 3000 tahun. Ciri khas yang muncul pada cacar adalah keberadaan ruam dan berkembang menjadi lecet yang melunak yang akhirnya menyebabkan kerusakan parah, hingga dapat menyebabkan kebutaan dan kematian.

Kejadian ini semakin parah. Menurut Barguet (1997) dalam artikelnya “The Triumph Over The Most Terrible of The Minister of Death” yang ditulis dalam Jurnal Ann Internal Medicine, dikabarkan pada abad ke-18 di daratan Eropa, 400.000 orang meninggal setiap tahun karena wabah ini, dan hanya sepertiganya yang selamat namun mengalami kebutaan. Pada akhir 1800-an, kasus yang menjangkiti bayi lebih mengerikan. Di Kota London hampir 80% meninggal. Bahkan di Kota Berlin, 98% bayi yang terkena cacar meninggal.

Bila membaca sejarah perkembangan vaksin, secara umum kita akan dikenalkan dengan sosok Edward Jenner (1749-1823), seorang ahli bedah angkatan darat Inggris yang sebagian karirnya dihabiskan sebagai dokter sekaligus apoteker di negaranya. Proses vaksinasi dikemukakan olehnya, yang kemudian penelitian ini diadopsi oleh Louis Pasteur untuk imunisasi.

Menurut NHS (2016) (National Health Service)dalam artikelnya “The History of Vaccination” pada tahun 1796 Edward Jenner berhasil menemukan vaksin. Menurut Plotkin (2014) dalam artikelnya, “History of Vaccination” di Jurnal Proc Natl Acad Sci USA disebutkan sebuah gagasan tentang uji coba infeksi virus pada manusia di dunia. Variasi menggunakan analog sejumlah kecil racun untuk membuat kebal terhadap efek toksik. Penelitian nya menggunakan virus poxvirus untuk membentuk kekebalan pada manusia, sehingga dapat mencegah cacar sebagai agen virulen (bakteri yang menyerang jaringan tubuh dan menyebabkan penyakit parah).

Kebanyakan dari kita mengetahui nya seperti itu. Namun, ternyata ada sebuah rentang waktu sejarah yang tidak banyak diketahui. Sebah fenomena ketika sang negara adidaya dunia saat itu, menjadi kiblat kesehatan dunia bahkan Eropa, berhasil mengubah dunia dengan menemukan vaksin di abad pertengahan, dan “menyelamatkan” ribuan nyawa dari kematian.[]

[BERSAMBUNG KE BAGIAN 2 – MENYOAL DALANG DI BALIK KONSPIRASI VAKSIN]  

Sumber :

Barguet. 1997. The Triumph Over The Most Terrible of The Minister of Death. Jurnal Ann Internal Medicine.

CDC. 2016. History of Smallpox.

Hong. 2014. An Historical Examination of Smallpox Vaccinations: Past and Present Immunization Challenges.

Moore J. 1815. The History of The Smallpox.

NHS. 2016. The History of Vaccination.

Plotkin. 2014. History of Vaccination. Jurnal Proc Natl Acad Sci USA.

Share the idea

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *