Untukmu yang Pernah Benci Membaca
Barangkali, hubungan kita dengan buku itu seperti LOVE-HATE RELATIONSHIP.
Benci buku karena bikin ngantuk. Tapi suka ga suka, tetap harus baca meski sedikit, karena berkaitan dengan tugas di sekolah.
3 tahun berlalu…
5 tahun pun tak terasa terlewat…
Love-hate relationship itu kini berubah menjadi love triangle, yaitu cinta segitiga.
Menjadi segitiga karena ada faktor lain yang membuatnya unik, yaitu ISLAM.
Belajar Islam telah membuat hubungan kita dengan buku menjadi lebih asyik, lebih berwarna, lebih bermakna. Setelah sebelumnya hambar, bahkan cenderung ogah-ogahan.
Karena belajar Islam lah kita menjadi paham KENAPA HARUS MEMBACA BUKU DAN KENAPA HARUS MENCINTAI BUKU.
IQRA!
Jawabannya sesederhana karena Islam secara eksplisit memerintahkan demikian. Bila “iqra!” bukan kata pertama dari wahyu pertama yang turun ke baginda Nabi, mungkin ceritanya akan beda.
Lima atau enam tahun lalu…
MENUNGGU AKHIR HALAMAN BUKU TAK PERNAH SEANTUSIAS HARI INI.
Lima atau enam tahun lalu…
MEMBACA BUKU TAK PERNAH SEMENYENANGKAN SEKARANG.
MEMBANGUN CINTA MEMANG BUTUH WAKTU.
Itulah kata sebagian pakar pernikahan. Tapi entah kenapa, teori itu juga berlaku atas membangun cinta pada buku. Tak apa bila tak langsung cinta, karena yang penting adalah langgengnya cinta itu dapat bertahan.
ah, entahlah…
Tentu kita masih sangat perlu menyelam dalam lautan buku untuk melanggengkan cinta itu. Tapi
SELAMA ISLAM MASIH DIKANDUNG BADAN,
cinta akan buku akan terus memiliki alasan untuk selalu dijaga.[]