Sejarah

Kekuasaan Mana yang Paling Mampu Membawa Kedamaian Bagi Palestina?

Share the idea

Ada yang bilang kalau Palestina itu tanah konflik, selalu dliputi perang sepanjang sejarahnya. Terlebih lagi sekarang, di mana eskalasi perang antara pasukan Islam melawan penjajah Y4hudi makin meningkat sejak 7 Oktober 2023 yang lalu. Pertanyaannya, apakah benar Palestina atau Baitul Maqdis selalu dirundung kekacauan? Apa Palestina tak pernah merasakan masa damai selama ribuan tahun?

Mari kita lihat dari track record negara-negara yang pernah berkuasa di Palestina.

Dalam sejarahnya, Palestina pernah dikuasai berbagai negara dan agama. Mulai dari negara Islam di bawah para Khalifah, negara Kristen dengan Pasukan Salibnya, hingga negara Yahudi yang dipelopori gerakan Zionis di ini hari.

Wilayah Palestina, silih berganti penguasa

Negara Islam sudah menguasai Palestina semenjak Khalifah Umar bin Khaththab menerima kunci kota al-Quds pada tahun 637. Dari tahun ini, rakyat Palestina yang beragama Islam, Kristen, dan Yahudi hidup damai di bawah aturan Islam yang dijalankan Khilafah Rasyidah, Umayyah, hingga Abbasiyyah. Kemudian datang Pasukan Salib merebut al-Quds pada tahun 1099 dan mengakhiri kekuasaan Islam di Palestina setelah 462 tahun berkuasa.

Pasukan Salib memb4ntai penduduk Palestina baik yang Islam maupun yang Yahudi, dan terus melakukan kek4cauan sampai Palestina dibebaskan Shalahuddin al-Ayyubi pada 1187. Negara Kristen yang berkuasa di Palestina selama 88 tahun akhirnya diganti lagi dengan penguasa Muslimin. Dari tahun 1187, Islam melanjutkan peraturan damainya atas tanah Palestina. Negara Ayyubiyyah, Mamluk, sampai ‘Utsmaniyyah yang berkuasa silih berganti terus memberikan keleluasaan bagi pemeluk Islam, Kristen, dan Yahudi untuk tinggal dengan tenang di Palestina.

Makam Shalahuddin al-Ayyubi di Damaskus

Bahkan ini berjalan selama 730 tahun, sampai ketika ‘Utsmani kalah perang dunia I dan wilayah Palestina diduduki Inggris. Perdana Menteri Inggris kala itu, Balfour, menjanjikan Yahudi untuk mendirikan entitas negara di Palestina pada tahun 1917, dan sejak saat itulah penj4jahan Yahudi bercokol di Palestina sampai hari ini, tahun 2023, yang dihitung telah berjalan selama 106 tahun.

Sekarang mari kita hitung. Dari masa Khalifah Umar sampai Perang Salib, Palestina diatur Muslimin sepanjang 462 tahun. Diinterupsi pasukan Salib selama 88 tahun, kekuasaan Islam kembali mengatur Palestina selama 730 tahun sampai tahun 1917. Berarti, durasi negara Islam menguasai Palestina telah berlangsung selama 1.192 tahun! Kedamaian di sana berlangsung panjang, mengingat para sultan dan Khalifah sangat menjaga darah dan nyawa penduduk Palestina apapun agamanya.

Pasukan Khilafah di komplek Baitul Maqdis

Sementara itu, kekuasaan Salib di Palestina selama 88 tahun, ditambah dengan bercokolnya entitas penjajah Yahudi selama 106 tahun sampai sekarang, menjadikan Palestina pernah dikuasai kekuatan selain Islam selama 194 tahun.

Maka kita lihat perbandingannya. Mana sih pihak yang paling mampu membawa perdamaian bagi Palestina? Hidup damai di bawah negara-negara Islam selama hampir 12 abad, atau hidup kacau di bawah penguasa non-Muslim selama hampir 2 abad?

Mari kita tentukan sendiri.[]

Yocheved Lifschitz. Di luar dugaan, nenek yang sempat ditawan H4mas ini justru mengungkap kebaikan kaum muslimin selama disandera. Jauh dari image yang ditampilkan oleh media yang memberitakan sebaliknya.
Share the idea

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *