Bagaimana kita membayangkan kemajuan Baghdad di masa Khilafah Abbasiyyah? Berbagai sumber literatur telah tersedia untuk menjawab hal tersebut.
Pada 762, Khalifah kedua Abbasiyyah, Al-Mansur, membuat sebuah keputusan besar untuk mendirikan ibu kota baru bagi Khilafah. Proyek ini direncanakan dengan sangat teliti, mulai dari pemilihan lokasi hingga pembangunan kota, dengan al-Mansur yang juga sangat terlibat dalam mega proyek ini.
Khalifah tercatat ikut mengarungi Sungai Tigris untuk mencari lokasi yang cocok bagi ibukota baru Khilafah, termasuk dalam mendesain tata kota nya. Pemilihan wilayah di sekitar Sungai Tigris, yang kelak juga mampu terhubung ke Sungai Efrat, bukan tanpa alasan. Al-Mansur memperkirakannya mampu menjadi pusat bisnis sekaligus pusat peradaban.
Baghdad dibangun sebagai kota melingkar dengan tiga lapis tembok pertahanan. Al Khatib Al Baghdadi, seorang intelektual muslim yang hidup pada abad ke-11 Masehi, mencatat bahwa tembok tertingginya menjulang 24 meter yang diapit dengan benteng-benteng dari ratusan ribu batu bata nan kokoh.
Pembangunan Baghdad selesai hanya dalam waktu 4 tahun, yaitu pada 766. Ahmad ibn Abi Yaqubi, penulis kitab al-Buldan (The Book of Countries) memperkirakan pembangunannya melibatkan ratusan ribu pekerja. Baghdad kemudian terbagi menjadi 4 distrik besar yang dipisahkan dengan empat gerbang utama, masing-masing jalan terhubung pada masjid besar di pusat kota lengkap dengan istana Khalifah. Di masa pemerintahan Harun al-Rasyid (786-803 M), berkembang Baitul Hikmah (House of Wisdom) sebagai pusat ilmu pengetahuan seluruh dunia.
Sebagai kota melingkar yang ruangannya terbatas, beberapa renovasi dilakukan untuk menjawab kebutuhan penduduk yang semakin bertambah (termasuk pendatang dari luar Baghdad), seperti alternatif komplek perumahan dan pasar di luar tembok. Selain bisnis, tujuan utama para pendatang adalah belajar dengan Bahasa Arab sebagai lingua franca (bahasa pergaulan yang dapat menyatukan antar bangsa dengan latar belakang yang berbeda, seperti bahasa Inggris di masa sekarang).
Kota ini terus hidup berabad-abad berikutnya, dan jatuh dalam peristiwa pembantaian Mongol pada 1258. Setelah hidup lebih dari tiga tahun tanpa Khilafah, ternyata terdapat keluarga Abbasiyyah yang selamat dan menghidupkan kembali instutusi politik umat Islam itu. Langkah ini, kelak mengantarkan kita pada masa ketika umat Islam mampu mewujudkan kabar gembira dari nabi (bisyarah nabawiyah), bahwa Konstantinopel, kelak akan dibebaskan.
Inilah peradaban yang dibangun oleh Islam, sebuah catatan luar biasa dari negara yang muncul di sekitar peradaban lain yang di masanya jauh lebih besar, yaitu Romawi dan Persia. Sebagaimana siklus peradaban manusia, Khilafah runtuh dan digantikan oleh peradaban kapitalisme yang individualis dan penuh kesenjangan. Namun, harapan atas dunia yang lebih baik itu ternyata masih ada, sebagaimana yang dikabarkan oleh Rasulullah sebagai “Khilafah ‘alaa minhaaj an-nubuwwah”.[]
Keterangan gambar:
Cover: Permodelan 3D Baghdad. “A 3D model of early Baghdad in the 8th century, Iraq: papertowns.” https://www.reddit.com/r/papertowns/comments/7arvty/a_3d_model_of_early_baghdad_in_the_8th_century/
1/7: Rekonstruksi desain Baghdad di masa Khalifah al-Mansur oleh Guy Le Strange (1900). Baghdad During the Abbasid Caliphate from Contemporary Arabic and Persian Sumber. Oxford: Clarendon Press, Map II. https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Round_City_in_the_Time_of_Mansur_(Le_Strange).png?uselang=es
2/7: Rekonstruksi Baghdad 767-912 M oleh William Muir (1883). The Caliphate: Its Rise, Decline, and Fall from Original Sources. Disunting oleh T.H, Weir, John Grant, Edinburgh, Skotlandia, 1883. Direvisi pada 1915, Dicetak ulang pada 1924, halaman. 464. http://www.muhammadanism.org/maps/default.htm
3/7: Rekonstruksi gerbang Baghdad. https://www.ancient-origins.net/ancient-places-asia/round-city-baghdad-0011898
4/7: Rekonstruksi Baghdad sebagai kota melingkar. https://www.sciencephoto.com/media/80151/view/abbasid-bagdad-artwork
5/7: Rekonstruksi Baghdad di abad ke-9 M. https://imgur.com/8XP3bBN
6/7: Baitul Hikmah/House of Wisdom. https://muslimheritage.com/house-of-wisdom/
7/7: Gerbang Ctesiphon, ibukota terakhir Persia sebelum pembebasan Islam. https://www.britannica.com/place/Taq-Kisra