Mengapa Umat Islam Harus Mempelajari Politik Negara Adidaya
Untuk dapat lebih memahami artikel ini, baca juga artikel dari Komunitas Literasi Islam yang berjudul, “Mengapa Umat Islam Harus Mempelajari Politik?”
Politik luar negeri (internasional) negara adidaya (negara yang paling mampu mengarahkan politik internasional demi keuntungannya dan mempengaruhi situasi internasional) sangat ditentukan dari aktivitas politik dan militernya. Pada masa damai, pergulatan berbagai negara dunia dilakukan melalui aktivitas politik, dan terkadang melalui aktivitas militer.
Aktivitas politik meliputi sumberdaya, intelektual, moral, ekonomi, kelihaian dalam berdiplomasi, serta pengaruh ideologi dan misi-misi internasional yang disampaikannya kepada dunia. Besarnya pengaruh suatu negara dalam kancah perpolitikan internasional dapat berubah sebanding dengan perubahan kekuatan dan kelemahannya. Perubahan dapat terjadi akibat kekalahan suatu negara dalam peperangan, sehingga ia semakin melemah. Pelemahan ini juga dapat terjadi dalam masa-masa damai karena meningkatnya kekuatan negara lain secara perlahan. Namun, harus diakui bahwa peperangan merupakan cara yang paling efektif untuk membuat perubahan.
Kemampuan militer tetap menjadi simbol kekuatan negara yang paling utama dan menjadi pilihan terakhir ketika kekuatan lain mengalami kegagalan. Saat kekuatan antar kedua negara memiliki potensi untuk saling menghancurleburkan, maka diperlukan kekuatan-kekuatan lain, seperti ideologi, ekonomi, dan diplomasi. Inilah salah satu faktor yang melatarbelakangi munculnya Perang Dingin.
Yang harus menjadi pertimbangan utama dalam memahami situasi politik internasional adalah aktivitas politik yang dilakukan oleh negara-negara adidaya, yang melalui aktivitas politiknya, ia tidak hanya dapat mempengaruhi negara-negara lemah, namun juga negara adidaya lainnya. Pada masa damai, negara adidaya merupakan penentu “kata akhir”, karena merekalah yang memiliki pengaruh besar atas berbagai kebijakan.
Namun, merasa puas hanya dengan mengetahui akhir dari berbagai kejadian tidak cukup untuk mengantisipasi datangnya ancaman dan melindungi umat. Untuk dapat mengetahui maksud suatu negara, secara umum dapat dilihat melalui pola, 1) pernyataan negara musuh dan situasi pada saat pernyataan itu dibuat. 2) Mengetahui aksi politik negara musuh dan situasi yang melingkupinya, 3) mengetahui hubungan negara musuh dengan negara lain serta status hubungan tersebut.
Bila rincian terkait hal tersebut tidak diketahui dengan baik, maka makna politik, latar belakang, dan tujuan kebijakan suatu negara tidak dapat dipahami dengan baik.
Rincian dan pengetahuan praktis mengenai kebijakan politik negara adidaya (yang meliputi perubahan, alasan yang mendasari, serta pondasi kebijakannya) merupakan pengetahuan pokok bagi politisi dan pemikir muslim. Maka, memahami dinamika politik internasional tidak hanya bermanfaat untuk membangkitkan kesadaran umat, namun menjadi sebuah kebutuhan untuk melindungi umat, mengamankan negara, dan menyampaikan dakwah Islam ke seluruh dunia. Wallahu a’lam.[]
Sumber:
Abdul Qadim Zallum. 2001. Pemikiran Politik Islam. Pustaka Al-Izzah: Bangil.