Sukarno dan Khrushchev khidmat memandangi patung Lenin. Bali, Februari 1960. Sumber gambar: nobodycorpfound
Sukarno dan Kim Il Sung. Pyongyang, 1-4 November 1964. Kim kemudian melakukan lawatan balasan pada 13 April 1965. Sukarno menghadiahi Kim bunga anggrek dan menamainya “Kimingsulia”, perpaduan nama Kim Il Sung dan Indonesia. Bunga nasional Korea Utara itu kemudian senantiasa difestivalkan untuk memperingati ulang tahun Kim Il Sung. Sumber gambar: tirto
Bung Karno disambut rakyat Uni Soviet. Dalam lawatan 28 Agustus-12 September 1956, Sukarno meminta Kruschev mengembalikan fungsi Masjid Agung Leningard (sekarang Masjid Agung St. Petersburg) yang dijadikan gudang karena semua rumah ibadah tak boleh digunakan di era komunisme. Sumber gambar: pedomanbengkulu.com
Che Guevara dan kamerad di Borobudur. Juli-Agustus 1959. Pada 2008, Kuba merilis dua prangko bergambar Sukarno. Satu bersama Che Guevara, yang lain bersama Fidel Castro. Sumber gambar: Laman Facebook Jurnal Arah Kiri
Poster rapat raksasa peringatan 45 tahun PKI. Jakarta, 23 Mei 1965. Terpampang wajah Karl Marx, Sukarno, Aidit, Lenin. Sumber gambar: twitter @SejarahRI
M. H. Lukman, D.N (Achmad) Aidit, Njoto. Usia mereka baru menginjak kepala tiga, kala menjadi trisula dan otak partai komunis terbesar ke-3 di dunia. Jakarta, 1957-1958. Sumber gambar: hariansejarah.id
Penyerahan burung cendrawasih yang diawetkan. Beijing, September 1963. Menurut Taomo Zhou, Mao mengaku terkejut mendengar rencana gerakan merebut kekuasaan akhirnya dilancarkan. Transkrip percakapan Aidit dan Mao tertanggal 5 Agustus 1965 tersimpan dalam arsip kementerian Luar Negeri Tiongkok. Sumber gambar: kumparan
Kampanye lihai PKI dalam Pemilu 1955, menggunakan komik strip sebagai seni yang populer di tengah masyarakat desa yang buta huruf. September 1955. Sumber gambar: pinterest
