Literasi Generasi Cinta Nabi di Tengah Pandemi

Jika diingat kembali, tahun lalu kupunya resolusi
Bulan Ramadhan setahun lagi, harus lebih baik daripada tahun ini
Di luar prediksi, semua berubah kala bumi diselimuti pandemi
Duhai ilahi, mengapa semua ini bisa terjadi?

Sepertinya memang Allah sedang mengajari
Apapun kondisi yang terjadi, ibadah kita harus istiqomah di level tertinggi
Meski televisi selalu ramai karena spekulasi politisi dan perdebatan konspirasi
Tapi puasa tak boleh berlalu hanya dengan rebahan sembari menunggu notifikasi

Duhai yang mengagumi sosok Al Fatih dan para Khalifah Utsmani
Adalah mimpi, ingin mewujudkan generasi rabbani hanya bermodal kontemplasi ditemani segelas kopi
Lupakah kita dunia literasi yang kaya ilmu dan inspirasi?
Atau selama ini, kontribusi kita hanya sibuk urusi nikah muda dan cari bini?

Jika memang membaca adalah kunci,
Maka perlulah kita malu dengan para aktivis kiri
Hey para pejuang yang mengaku generasi cinta Nabi,
Hilang kemanakah diskusi ideologi berbahasa tinggi yang kaya akan referensi?

Idul fitri kali ini, memang lebih terasa sepi
Akan tetapi, ia tak boleh berlalu tanpa memberi pelajaran yang berarti
Duhai diri, ingatlah sebuah slogan yang kelak membuat jiwamu mengabadi
“Sudah baca buku apa hari ini?”