Kemal memulai karirnya dari bawah. Foto kiri adalah potretnya di usia 18 tahun kala belajar di sekolah militer (1899). Foto kanan adalah potretnya sebagai Kapten Senior (20 Juni 1908). Sumber gambar: https://isteataturk.com/Kronolojik
Mustafa Kemal berada di Aleppo bersama anak laki-laki bernama Abdurrahim. 1917. Di Suriah, Kemal yang ditugaskan memimpin pasukan justru menarik mundur pasukannya dan meninggalkan wilayah Utsmaniyyah seluas itu tanpa pertahanan dan tentu saja, sasaran empuk bagi musuh. Menurut Syekh Abdul Qadim Zallum dalam buku “Malapetaka Runtuhnya Khilafah”, ini adalah salah satu bentuk keberpihakan Kemal pada Inggris. Sumber gambar: https://isteataturk.com/Kronolojik
Asyik merokok di tengah kerumunan anak-anak muslimah Turki dengan kerudung dan jilbabnya. Izmir, 8 Februari 1923. Sumber gambar: https://isteataturk.com/Kronolojik
Seorang pria menyambut dan menyalami Atatürk hingga membungkuk. Istanbul Dolmabahçe Palace. 8 Juli 1927. Sumber gambar: https://isteataturk.com/Kronolojik
Atatürk disambut oleh para siswi dalam lawatannya ke Izmit. 1 Juli 1927. Bagi Kemal, sekularisme, salah satunya di bidang pendidikan, adalah bukti kemajuan. Pahamnya yang juga dikenal sebagai “Kemalisme”, kelak menginspirasi banyak negarawan, termasuk Soekarno. Sumber gambar: https://isteataturk.com/Kronolojik
Berfoto dalam momen pesta tahun baru bersama para pria dan wanita yang tengah menikmati masa-masa sekularisme Turki. 31 Desember 1929. Sumber gambar: https://isteataturk.com/Kronolojik
Bagaimanapun, Mustafa Kemal mendapat porsi pembahasan spesial dalam buku, “Khilafah dan Ketakutan Penjajah Belanda” karya Nicko Pandawa. Selamat membaca!
